Dalam pada itu ada juga di kalangan kita secara keterlaluan dalam pemakaian cincin sehingga penuh pada kesemua jari dengan pelbagai jenis dan bentuk cincin. Sebenarnya Rasulullah ﷺ memakai tidak lebih daripada dua bentuk cincin dan ada kalanya hanya dipakai satu bentuk sahaja dan jika diniatkan pemakaian cincin itu mengikut sunnah Rasulullah ﷺ, maka sudah pasti pahala menanti kita.
Dimana Letaknya Cincin di Jari Nabi Muhammad S.A.W
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ خَاتِمُ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى هَذِهِ. وَأَشَارَ إِلَى الْخِنْصَرِ مِنْ يَدِهِ الْيُسْرَى
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengenakan cincin di sini.” Anas berisyarat pada jari kelingking di tangan sebelah kiri. (HR. Muslim no. 2095).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama sepakat bahwa yang sesuai sunnah, cincin pria diletakkan di jari kelingking. Sedangkan untuk wanita, cincin tersebut diletakkan di jari mana saja.” (Syarh Shahih Muslim, 14: 65).
Adapun hikmah memakai cincin di jari kelingking yaitu jauh dari pelecehan sebab letak cincin tersebut di jari paling pinggir. Selain itu, tidak mengganggu aktivitas, berbeda jika dipasang di jari lain. Demikian disebutkan oleh Imam Nawawi di halaman yang sama.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ خَاتِمُ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى هَذِهِ. وَأَشَارَ إِلَى الْخِنْصَرِ مِنْ يَدِهِ الْيُسْرَى
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengenakan cincin di sini.” Anas berisyarat pada jari kelingking di tangan sebelah kiri. (HR. Muslim no. 2095).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama sepakat bahwa yang sesuai sunnah, cincin pria diletakkan di jari kelingking. Sedangkan untuk wanita, cincin tersebut diletakkan di jari mana saja.” (Syarh Shahih Muslim, 14: 65).
Adapun hikmah memakai cincin di jari kelingking yaitu jauh dari pelecehan sebab letak cincin tersebut di jari paling pinggir. Selain itu, tidak mengganggu aktivitas, berbeda jika dipasang di jari lain. Demikian disebutkan oleh Imam Nawawi di halaman yang sama.
Imam Nawawi membawakan judul bab dalam Syarh Shahih Muslim, “Larangan memakai cincin di jari tengah dan jari setelahnya.”
Disebutkan dalam hadits ‘Ali bin Abi Tholib, ia berkata,
نَهَانِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ أَتَخَتَّمَ فِى إِصْبَعِى هَذِهِ أَوْ هَذِهِ. قَالَ فَأَوْمَأَ إِلَى الْوُسْطَى وَالَّتِى تَلِيهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang padaku memakai cincin pada jari ini atau jari ini.” Ia berisyarat pada jari tengah dan jari setelahnya. (HR. Muslim no. 2095).
Imam Nawawi menyebutkan dalam riwayat lain selain Muslim disebutkan bahwa yang dimaksud adalah jari telunjuk dan jari tengah.
Imam Nawawi menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan larangan memakai cincin di jari telunjuk dan jari tengah bagi laki-laki adalah makruh tanzih (bermakna: makruh, bukan haram). Lihat Syarh Shahih Muslim, 14: 65.
Memakai Cincin di Jari Tangan Kanan ataukah Tangan Kiri?
Imam Nawawi menyatakan bahwa para ulama sepakat bolehnya memakai cincin di jari tangan kanan atau pun di jari tangan kiri. Tidak ada disebut makruh di salah satu dari kedua tangan tersebut. Para ulama cuma berselisih pendapat saja manakah di antara keduanya yang afdhal. Kebanyakan salaf memakainya di jari tangan kanan, kebanyakannya lagi di jari tangan kiri.
Imam Malik sendiri menganjurkan memakai di jari tangan kiri, beliau memakruhkan tangan kanan. Sedangkan ulama Syafi’iyah yang shahih, jari tangan kanan lebih afdhal karena tujuannya adalah untuk berhias diri. Tangan kanan ketika itu lebih mulia dan lebih tepat untuk berhias diri dan juga sebagai bentuk pemuliaan. Lihat Syarh Shahih Muslim, 14: 66.
Jari tangan yang terbaik untuk memakai cincin bagi laki-laki adalah jari kelingking pada tangan kiri. Adapun jari yang terlarang (makruh) dipakaikan cincin adalah jari tengah dan jari telunjuk. Sedangkan jari manis, masih bisa dikenakan. Adapun untuk wanita, bebas memakai cincin di jari mana saja.
Makruh Memakai Cincin Di 2 Jari
1. Makruh untuk seseorang lelaki memakai cincin di jari hantu (tengah). Terdapat hadis melarang memakai cincin di jari telunjuk dan yang mengiringinya (jari tengah /jari hantu).
Ali bin Abi Talib menceritakan; “Rasulullah ﷺ telah menegahku dari memakai cincin di jari ini atau jari sebelahnya, sambil dia (Ali) menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya.” (HR Imam Muslim, at-Tirmizi dan an-Nasai)
2. Namun menurut ulama’; Larangan di dalam hadis di atas adalah larangan makruh, bukan larangan haram. (Syarah Sahih Muslim)
3. Ada disebut di dalam kitab Bahrulmazi, bahawa telah ijmak sekalian umat Fekah, sesungguhnya makruh hukumnya memakai cincin di jari telunjuk atau jari tengah atau ibu jari kerana Nabi tiada memakai cincinnya pada jari-jari tersebut.
4. Nabi Muhammad ﷺ melarang kerana memakai cincin pada jari telunjuk dan jari tengah adalah meniru cara berhias kaum yang dilaknat oleh Allah iaitu kaum yang derhaka di zaman Nabi Lut a.s.
5. Makruh juga hukumnya bagi perempuan memakai cincin perak kerana cincin perak itu ketentuan bagi golongan lelaki.
Larangan Nabi Muhammad S.A.W Dalam Memakai Cincin
1. Dilarang memakai cincin daripada sumber dan bahan yang diharamkan seperti hasil riba’, curi dan tulang haiwan yang najis.
2. Diharamkan juga menggunakan batu permata yang berbentuk patung, haiwan, manusia dan bentuk alat sulit lelaki/perempuan.
3. Rasulullah ﷺ melarang golongan lelaki memakai cincin emas.
a) Hadis riwayat Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu: “Dari Nabi ﷺ, Baginda melarang memakai cincin emas.” (Sahih Muslim No.3896)
b) “Rasulullah ﷺ melarang kami mengenakan pakaian dari sutera, memakai cincin emas dan minum dengan bekas yang biasa dipakai untuk minum arak.” (HR. An-Nasaa”i)
c) Nabi Muhammad ﷺ pernah sekali memakai cincin emas iaitu waktu sebelum diturunkan lagi ayat yang melarang orang lelaki memakai emas. Apabila diturunkan ayat itu maka Nabi ﷺ pun segera menanggalkannya dan para sahabat yang memakai cincin emas turut menanggalkan cincin masing-masing.
d) Daripada Ibnu Omar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:
“Nabi ﷺ telah memakai cincindaripada emas (dalam satu riwayat: Baginda memakainya di tangan kanannya) lalu Baginda ﷺ melemparkannya dan memakai cincin daripada perak dengan ukiran: Muhammad Rasulullah. Dan Baginda ﷺ bersabda:
“Jangan ada yang mengukir seperti ukiran cincinku ini. Ketika memakainya Baginda akan menjadikan kepala cincinnya pada bahagian dalam telapak tangannya.” (Bukhari dan Muslim)
Akhir Kata Dalam Hukum Memakai Cincin Bagi Adam
Harus (dibolehkan) memakai cincin di jari manis atau kelingking tangan kanan atau kiri tetapi adalah disyorkan malah lebih afdal memakai cincin di jari kelingking tangan kiri. Rasulullah ﷺ juga tidak pernah pakai cincin di 2 jari iaitu pada jari telunjuk dan jari hantu.
Ijmak ulama’ mengatakan bahawa adalah sunnah bagi orang lelaki memakai cincin di jari kelingking (anak jari) dan wanita boleh di mana-mana jari sekalipun. Hikmahnya adalah jari kelingking itu terhindar daripada tugas yang mencabar lantaran kedudukannya di sebelah tepi.
Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Sesiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Ibnu Majah: 209).
Sekian..
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَمْ وَرَحْمَةُ اللهُ وَبَرَكَاتُه
Ulasan
Catat Ulasan